Pesona Indonesia Provinsi Gorontalo terbentuk menurut UU No.38 tahun 2001 dan diputuskan sebagai provinsi, tersendiri lepas dari provinsi Sulawesi Utara. Gorontalao menjadi provinsi yang ke 32 dan secara greografis letaknya dijepit oleh laut Sulawesi disebelah Utara, Provinsi Sulut disebelah Timur, Teluk Tomini disebelah Selatan, dan Provinsi Sulteng disebelah Barat. Provinsi yang sebelumnya adalahbagian dari Provinsi Sulawesi Utara ini terdiri atas distrik kota Gorontalo yang menjadi ibu kota provinsi dan empat kabupaten yakni Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo dan Pahuwanto dengan luas distrik sebesar 12.215.45 km.
Sejarah Gorontalo Pesona Indonesia
Berdasarkan keterangan dari sejarah, jazirah Gorontalo terbentuk tidak cukup lebih 400 tahun kemudian dan adalahsalah satu kota tua di Sulawes8i di samping kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat tersebut menjadi salah satau pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yakni dari Ternate, Gorontalo, Bone.
Seiring dengan penyebaran agama itu gorontalo menjadi pusat edukasi dan perdaganagan masyarakat di distrik sekitar laksana Bolaang Mongondow (sumut), Buol, Toli-Toli, Luwuk, Banggai, Donggala (sulteng) bahkan hingga ke Sulawesi Tenggara. Pesona Indonesia Gorontalo menjadi pusat edukasi dan perdagangan sebab letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Daerah Gorontalo, sebagaimana wilayah lainnya, mempunyai adat istiadat yang berlandaskan adat bersendi dyara, syara bersendikan kitabullah. Pesona Indonesia Masyarakat gorontalo dalam kehidupannya mempunyai empat aspek upacara adat yang menarik dan sacral, yakni upacara adat perkawinan, upacara adat penobatan, upacara adat penyambutan tamu dan upacara adat kematian.
Salah satu pahlawan dari Gorontalo ialah Nani Wartabone, seorang pejuang yang bergeriliya melawan belanda. Pesona Indonesia Patung pahlawan ini dapat didatangi di suatu lapangan olahraga di kecamatan kota unsur selatan yang berdampingan dengan Melati Hotel, dipusat kota Gorontalo. Monumen Nani Wartabone di bina sekitar tahun 1987 pada masa pemerintahan Bapak Drs. A. Nadjamudin sebagai Walikotamadya Gorontalo, tepat didepan lokasi tinggal Dinas Gubernur Provinsi Gorontalo.
Nani Wartabone
Nani Wartabone ialah putera Sali wilayah Gorontalo, yang telah tidak sedikit mengabdikan diri sebagai pejuang bangsa dan Negara, dalam gerakan patriotism dalam melawan penjajah. Pesona Indonesia Gerakan patriotism Rakyat Gorontalo dibawah pimpinan Nanti Wartabone, adalahsuatu gerakan yang panjang waktunya melewati kurun masa-masa dan sekian banyak macam siasat dan strategi perjuangan, baik yang mempunyai sifat legal maupun illegal.
Seluruh perjuangan rakyat Gorontalo yang mempunyai sifat patriotic tersebut akhirnya menjangkau klimaksnya pada tanggal 23 januari 1942, sebuah peristiwa heroid yang sukses menggulingkan pemerintahan colonial belanda, dan sukses mendirikan pemerintahan yang merdeka.
Jiwa patriotism yang tumbuh dan terpelihara semenjak abad ke XVII, berpuncak pada patriotisme 23 januari 1942, adalahbatu-batu krikil yang dipersembahkan rakyat Gorontalo dalam batas-batas kemampuannya dalam pembangunan raksasa Republik Indonesia yang bermunculan pada 17 Agustus 1945. Pesona Indonesia Jiwa patriotic tersebut hadir dan tumbuh terus dimasa dominasi jepang, bahkan dibina dan diwariskan untuk Generasi yang sedang mengisi kebebasan ini.
Monumen Nani Wartabione dibangun guna mengingatkan untuk masyarakat Gorontalo alkan peristiwa bersejarah 23 januari 1942, dan diharapkan supaya bibit buah hasil perjuangan tersebut akan tumbuh pada jiwa generasi sesudahnya untuk membina Indonesia tersayang ini dalam memenuhi kemrdekaan.
Pesona Indonesia Gorontalo
Wisatawan yang datang ke kota ini lazimnya memilki kesan terhadap Gorontalo sebagai kota yang lumayan luas dan warganya yang ramah dan bersahabat. Kota Gorontalo mempunyai sejumlah bangunan lokasi tinggal peninggalan colonial yang masih terawatt. Pelabuhan Gorontalo adalahpelabuhan kedua terbesar di Sulawesi Utara. Pesona Indonesia Gorontalo merupak kota dengan tempat yang tersebar namun tempat penginapan dan area pertokoan terpusat di dekat Jl Pertiwi dan Jl Gajah Mada.
Dipusat kota Gorontalo dapat didatangi Mesjid Baiturahman yang di bina kesatu kali pada tahun 1728 yaitu pda jaman kerajaan Butotihe,. Mesjid ini telah sejumlah kali direnovasi, terakhir kali tahun 1998.
Mesjid Baiturrahim kota Gorontalo ialah mesjid tua di wilayah Gorontalo. Pendirian mesjid itu bertalian erat dengan pertumbuhan pemerintahan adat di wilayah Gorontalo. Pesona Indonesia Mesjid itu didirikan berbarengan dengan pembangunan Kota Gorontalo yang dialihkan dari Dungingi ke Kota Gorontalo kini pada tahun 1140 H atau 1726 M oleh Paduka Raja Botutihe Kepala Pemerintahan Batato Lo Hulondalo (Kerajaan Gorontalo) pada masa-masa itu.
Pesona Indonesia Rumah Adat Pewaris
Sesuai data-data yang terdapat di mesjid itu didirikan dipusat pemerintahan kerajaan (Batato) diantaranya Yiladiya (Rumah Raja), Bantayo Pobuboide (Balai rung/Balai Musyawarah, Loji Rumah lokasi tinggal Apitaluwu (Pejabat Keamanan Kerajaan), dan bele biya/bele tolotuhu, yaitu rumah-rumah pejabat kerajaan. Pesona Indonesia Selanjutnya cocok dengan pertumbuhan pemerintahan dan masyarkat/ umat Islam, mesjid yang semula menggunakan tiang-tiang kayu telah diolah menjadi bangunan yang berpondasi dan berdinding batu pada tahun 1175 H atau 1761 Masehi oleh Raja Unonongo dengan ketebalan sinsingnya 0,80 m.
Selanjutnya pada tahun 1938 mesjid itu hancur dampak gempa bumi yang dahsyat dan semenjak saat tersebut pelaksanaan ibadah berlaku pada bangunan terpaksa dekat mesjid tersebut sampai tahun 1946. Pembanguna pulang mesjid dilaksanakan selama satu tahun dan pada selama tahun 1964 sudah diperluas/ditambah dengan serambi sebelah unsur utara dan barat.
Rumah Adat Dulohupa Gorontalo Pesona Indonesia
Kunjungan ke Gorontalo bisa dimanfaatkan pula guna melongok lokasi tinggal adat Dulohupa, suatu balai musyawarah dari kerabat kerajaan. Dulohupa berarti musyawarah, yaitu format ruamh panggung yang tercipta dari papan, dengan bemtuk atap spesifik wilayah gorontalo. Pesona Indonesia Rumah Adat Dulohupa ini terletak di Kelurahan Limba, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.
Pada unsur belakang terdapat ajungan tempat semua raja dan kerabat istana guna beristirahat atau santai seraya melihat pekerjaan remaja istana bermain sepak raga. Pesona Indonesia Rumah adat ini dilengkapi dengan taman bunga, serta banguna lokasi penjualan souvenir dan ada suatu bangunan yang menyimpan kereta kerajaan yang mempunyai nama Talanggeda.
Pada masa pemerintahan semua raja, lokasi tinggal adat ini dipakai sebagai ruang pengadilan kerajaan, guna memvonis semua penghianat kerajaab melewati siding tiga alur pejabat pemerintahan yakni Buwatulo Bala (alur pertahanan / keamanan), Buwatulo Syara (alur hokum agama islam) dan Bawatulo Adati (alur hukum adat).Pesona Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar